
Citywalk Art Festival
Tidak seperti hari-hari biasanya, Sabtu (8/3) pagi hingga sore kemarin masyarakat Solo memadati kawasan citywalk di sepanjang Sriwedari hingga depan Solo Grand Mall (SGM). Di sepanjang kawasan citywalk itu digelar acara Citywalk Art Festival dan pencatatan rekor makan bersama 10.000 pincuk nasi liwet oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Suara tiupan peluit pada pukul 3 sore menandai acara makan bersama nasi liwet tersebut, masyarakat pun langsung berebut. Dalam sekejap seratus meja saji yang masing-masing berisi seratus pincuk nasi liwet itu ludes. Sejak dari pukul 14.30 pihak MURI sudah menyusuri meja-meja saji dan menghitung jumlah nasi liwet yang tersaji.
Sebelum acara makan bersama nasi liwet, sejak pagi hari acara terlebih dahulu dibuka oleh Walikota Solo Joko Widodo, lalu masyarakat disuguhi dengan atraksi-atraksi seni di beberapa titik. Di depan gapura Taman Sriwedari ada pertunjukan musik lesung, kemudian dilanjutkan Street Fashion Batik yang menggunakan citywalk sebagai catwalk Atraksi Reog yang berjalan dari Sriwedari hingga SGM juga mampu menyedot perhatian masyarakat. Sedangkan di depan Loji Gandrung ada atraksi bedug dari kelompok Taiko Fujiyama Gakko dan seni tradisional Gamelan JawaSiang hari di depan Stadion R. Maladi digelar sejumlah atraksi seni, yakni tari-tarian, pertunjukan musik etnik dari grup Temperente, pantomim dari kelompok Teater Lugu, dan fashion show. Bagi pengunjung yang ingin mengasah kreativitas, di depan SGM ada workshop membatik dan kerajinan janur
Citywalk Art Festival ini menjadi semacam ‘pemanasan’ sebelum citywalk diresmikan, karena citywalk ini sebenarnya belum rampung seratus persen. Nantinya akan lebih banyak pertunjukan serupa di citywalk yang bakal mengangkat potensi Solo dan tentu saja menarik wisatawan. Kita tungggu saja...
Suara tiupan peluit pada pukul 3 sore menandai acara makan bersama nasi liwet tersebut, masyarakat pun langsung berebut. Dalam sekejap seratus meja saji yang masing-masing berisi seratus pincuk nasi liwet itu ludes. Sejak dari pukul 14.30 pihak MURI sudah menyusuri meja-meja saji dan menghitung jumlah nasi liwet yang tersaji.
Sebelum acara makan bersama nasi liwet, sejak pagi hari acara terlebih dahulu dibuka oleh Walikota Solo Joko Widodo, lalu masyarakat disuguhi dengan atraksi-atraksi seni di beberapa titik. Di depan gapura Taman Sriwedari ada pertunjukan musik lesung, kemudian dilanjutkan Street Fashion Batik yang menggunakan citywalk sebagai catwalk Atraksi Reog yang berjalan dari Sriwedari hingga SGM juga mampu menyedot perhatian masyarakat. Sedangkan di depan Loji Gandrung ada atraksi bedug dari kelompok Taiko Fujiyama Gakko dan seni tradisional Gamelan JawaSiang hari di depan Stadion R. Maladi digelar sejumlah atraksi seni, yakni tari-tarian, pertunjukan musik etnik dari grup Temperente, pantomim dari kelompok Teater Lugu, dan fashion show. Bagi pengunjung yang ingin mengasah kreativitas, di depan SGM ada workshop membatik dan kerajinan janur
Citywalk Art Festival ini menjadi semacam ‘pemanasan’ sebelum citywalk diresmikan, karena citywalk ini sebenarnya belum rampung seratus persen. Nantinya akan lebih banyak pertunjukan serupa di citywalk yang bakal mengangkat potensi Solo dan tentu saja menarik wisatawan. Kita tungggu saja...
0 komentar:
Posting Komentar